Minggu, 28 Februari 2016

[Review] Film Taare Zameen Par (Like Star on the Earth)

Assalamu'alaikum Rainer's ^^

Udah lama banget rasanya saya nggak nulis di sini. Maklum aja ya, soalnya saya lagi sibuk-sibuknya perang sama Ujian dan TO di sekolah  (u.u)
Nah, berhubung ujian semester udah selesai, kita pasti perlu dong refreshing sesekali. Nah, buat kamu yang hobi ngilangin stres dengan cara menonton film, saya punya rekomendasi film bagus banget nih. Nilai pendidikannya tinggi brooo. Dijamin nggak bakal nyesel nonton nih film. Kalau saya punya lima jempol, bakalan saya kasih semua deh, tapi sayang, jempol saya cuma ada empat -,-
Oke, langsung aja baca reviewnya ^.^



Taare Zameen Par atau Like Star on the Earth, adalah sebuah film india yang diperankan oleh  Aamir Khan dan Darsheel Safary. Uniknya, naskah film ini ditulis oleh Aamir Khan, Diproduseri dan disutradai oleh Aamir Khan, dan diperankan pula oleh Aamir Khan.

Film ini bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Ishaan (Darsheel Safary) yang meskipun sudah beranjak besar namun belum mampu menulis dan membaca dengan benar. Namun, Ishaan memiliki imajinasi yang luar biasa dan sangat pintar melukis. Karena dia tidak bisa membaca dan menulis, Ishaan sangat sulit untuk mengikuti pelajaran di sekolahnya, dan kerap ditertawakan oleh teman-temannya. Bahkan, guru-guru di sekolahnya sering membentaknya dengan sebutan Idiot. Pihak sekolah sangat putus asa dalam menghadapi Ishaan. Akhirnya, ayahnya mengambil keputusan. Ayah Ishaan berpikir bahwa Ishaan adalah anak yang ber-IQ lemah dan perlu penanganan ekstra, jadi dia mengirim Ishaan ke sebuah sekolah asrama.

Pada awal-awal sekolahnya, Ishaan sangat sedih, sebab berpisah jauh dari ayah, Ibu, serta Kakak laki-lakinya. Dia merasa bahwa ayahnya lebih menyayangi kakak laki-lakinya yang cerdas dibandingkan dirinya yang tidak bisa membaca dan menulis.

Di sekolah baru ini, Ishaan mengadapi masalah yang sama. Dia tetap kesulitan membaca dan menulis, dan guru-guru di sana memberikan tekanan batin yang lebih besar kepadanya. Ucapan Idiot, pemalas, gila, bodoh dan segala macam perkataan menyakitkan semakin sering didengar oleh Ishaan. Hingga suatu hari, kemarahaannya memuncak. Ishaan menutup diri terhadap orangtuanya, mogok bicara pada siapapun, dan bahkan berhenti melukis, kegiatan yang amat disukainya.

Sampai suatu hari, seorang guru seni baru datang, menimbulkan kegembiraan dan keceriaan di sekolah itu. Guru seni bernama Ram Sankhar Nikumbh (Aamir Khan) itu menyadari ada sesuatu yang aneh dengan Ishaan, sebab Ishaan terlihat begitu ketakutan terhadap dunia. Guru Seni itu pun kemudian mulain mencari tahu, dan dia menemukannya. Ishaan ternyata memiliki sebuah penyakit bernama Disleksia, sebuah penyakit yang menyebabkan seseorang kesulitan dalam mengenal huruf, sehingga menyebabkan si penderita tidak bisa membaca dan menulis. Guru seni itu juga mengetahui betapa tertekannya Ishaan selama ini. Sebab ketika kecil dulu, Nikumbh juga mengalami hal serupa dengan Ishaan.

Kemudian Nikumbh mulai membantu Ishaan, perlahan-lahan dia ajarkan Ishaan menulis, membaca, berhitung, dan sebagainya.

Hingga suatu hari, Nikumbh berinisiatif mengadakan lomba melukis yang akan diikuti oleh seluruh guru dan siswa di sekolah itu. Bahkan kepala sekolanya pun turut serta dalam lomba melukis itu.

Dan untuk pertama kalinya, seorang anak yang selalu dikatakan idiot dan dikucilkan oleh dunia, melangkah maju ke depan panggung sebagai seorang pemenang.
Adegan ini sangat mengharukan, sebab Ishaan langsung berlari memeluk Nikumbh, guru seni yang selalau mengajarinya dengan sabar.


Film ini keren banget Rainer's, film ini mengajarkan kita, bahwa setiap manusia, sejak lahir memiliki kemampuan uniknya masing-masing. Dan film ini mengingatkan kepada setiap orangtua untuk dapat lebih memahami anak-anaknya. Karena seorang anak yang lahir ke atas dunia, memiliki hak yang sama. Hak untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya.

Because, Every Child is Special.