Assalamu'alaikum Warrahmatullahi wabarakaatuh ^_^
Selamat Malam Rainer's ^0^
Rasanya udah lama banget saya nggak mosting di blog. Maafkan kesibukan saya :')
Postingan pertama saya di tahun ini cukup spesial. Tentang Ibu ^.^
Jadi ceritanya, ketika tanggal 20 Desember 2016 lalu, BEM FKIP Universitas Riau mengadakan sebuah lomba menulis puisi untuk memperingati hari ibu. Dan teman saya -yang jaringan informasinya luar biasa luas- mengetahui hal ini dan mengajak saya buat ikut berpastisipasi di acara ini. Karena saya pikir bakal nambah pengalaman, kenapa nggak dicoba.
Jadilah dengan tekad "Nggak bakal menang, tapi bakal dapat pengalaman" itu, saya dan teman saya dengan percaya dirinya datang ke BEM dan mendaftar.
Dengan bermodal kertas, pensil, dan waktu 55 menit, akhirnya, puisi ini tercipta ^^
Selamat Membaca~
Aku Menyebutnya Pahlawan
Goresan
tinta_Suci Fitriani
Jauh...
Kuajak
dirimu memandang cermin masa lalu.
Saat
usiamu tujuh, atau mungkin sepuluh.
Aku
yakin kau mengenal nama itu...
Nama-nama
yang terpatri indah,
Dalam
setiap lembar rupiahmu.
Aku
yakin barisan nama itu yang akan pertama kali meluncur dari bibirmu.
Ketika
pertanyaan “Siapa pahlawan?” terhidang di hadapanmu.
Aku
mengenal seorang wanita.
Yang
terlihat cantik dalam diamnya.
Yang
terlihat indah dalam senyumnya.
Yang
terlihat mempesona dalam panggilan mulianya.
Aku
mengenal seorang wanita.
Yang
tampak luar biasa dengan semangatnya.
Yang
tampak gagah dengan perjuangannya.
Yang
tampak bersahaja, dengan tetesan keringat di wajahnya.
Wanita
itu...
Tidak
turut memegang senjata bersama Hatta.
Tidak
ikut meneriakkan kata merdeka bersama barisan pemuda.
Tidak
ikut berjuang dengan semangat 45.
Wanita
itu bahkan,
Tidak
ikut serta dalam pengibaran sang saka pertama, yang merubah kisah Indonesia.
Aku
mengenal wanita itu.
Kau
pun juga.
Pahlawan
pertama yang dapat kau tatap dengan jelas wajahnya.
Pahlawan
pertama yang dapat kau saksikan dengan nyata perjuangannya.
Ibu,
ummi, mama, bunda...
Dengan
sebutan apapun kau memanggilnya...
Mereka
tetaplah sama.
Seorang
pahlawan luar biasa..
Pahlwan
pertama yang berjuang,
Demi kehidupanku, kamu, dia dan mereka.