Senin, 02 Januari 2017

Puisi - Aku Menyebutnya Pahlawan




Assalamu'alaikum Warrahmatullahi wabarakaatuh ^_^
Selamat Malam Rainer's ^0^
Rasanya udah lama banget saya nggak mosting di blog. Maafkan kesibukan saya :')
Postingan pertama saya di tahun ini cukup spesial. Tentang Ibu ^.^

Jadi ceritanya, ketika tanggal 20 Desember 2016 lalu, BEM FKIP Universitas Riau mengadakan sebuah lomba menulis puisi untuk memperingati hari ibu. Dan teman saya -yang jaringan informasinya luar biasa luas- mengetahui hal ini dan mengajak saya buat ikut berpastisipasi di acara ini. Karena saya pikir bakal nambah pengalaman, kenapa nggak dicoba.
Jadilah dengan tekad "Nggak bakal menang, tapi bakal dapat pengalaman" itu, saya dan teman saya dengan percaya dirinya datang ke BEM dan mendaftar.

Dengan bermodal kertas, pensil, dan waktu 55 menit, akhirnya, puisi ini tercipta ^^
Selamat Membaca~



Aku Menyebutnya Pahlawan
Goresan tinta_Suci Fitriani


Jauh...
Kuajak dirimu memandang cermin masa lalu.
Saat usiamu tujuh, atau mungkin sepuluh.
Aku yakin kau mengenal nama itu...
Nama-nama yang terpatri indah,
Dalam setiap lembar rupiahmu.
Aku yakin barisan nama itu yang akan pertama kali meluncur dari bibirmu.
Ketika pertanyaan “Siapa pahlawan?” terhidang di hadapanmu.

Aku mengenal seorang wanita.
Yang terlihat cantik dalam diamnya.
Yang terlihat indah dalam senyumnya.
Yang terlihat mempesona dalam panggilan mulianya.

Aku mengenal seorang wanita.
Yang tampak luar biasa dengan semangatnya.
Yang tampak gagah dengan perjuangannya.

Yang tampak bersahaja, dengan tetesan keringat di wajahnya.

Wanita itu...
Tidak turut memegang senjata bersama Hatta.
Tidak ikut meneriakkan kata merdeka bersama barisan pemuda.
Tidak ikut berjuang dengan semangat 45.
Wanita itu bahkan,
Tidak ikut serta dalam pengibaran sang saka pertama, yang merubah kisah Indonesia.

Aku mengenal wanita itu.
Kau pun juga.
Pahlawan pertama yang dapat kau tatap dengan jelas wajahnya.
Pahlawan pertama yang dapat kau saksikan dengan nyata perjuangannya.

Ibu, ummi, mama, bunda...
Dengan sebutan apapun kau memanggilnya...
Mereka tetaplah sama.
Seorang pahlawan luar biasa..
Pahlwan pertama yang berjuang,
Demi kehidupanku, kamu, dia dan mereka.