Kamis, 01 Januari 2015

Ibu adalah Ibu





Ibu adalah Ibu
Selayang pikiran seorang fans berat Ibu: Suci Fitriani



Ibu itu seperti guru, yang tak pernah berhenti untuk mendidik.
Ibu itu seperti tisu, yang sanggup menghampus air mata di waktu duka.
Ibu itu seperti obat, yang mampu menyembuhkan semua luka.

Ibu itu seperti angin, yang mampu menyapu takut di saat resah.
Ibu itu seperti diary, yang selalu terbuka lebar untuk segala kisah.
Ibu itu seperti kursi, yang dengan setia menopang di kala lelah.
Ibu seperti lantunan melodi, yang dapat dengan mudah menghalau marah.
Ibu itu seperti para pejuang, yang tak mengenal kata menyerah.

Ibu bukan wanita lemah yang akan berkata “Selamatkan nyawaku.”
Tapi ibu adalah malaikat yang akan selalu berkata “Selamatkan anakku.”

Namun meskipun Ibu sering diibaratkan seperti itu,
Ibu bukanlah guru, bukan seorang pejuang, bukan selembar tisu, bukan juga sebutir obat,  ataupun sebaris diary.
Ibu bukanlah segelintir angin, bukan sebuah kursi, bukan juga lantunan melodi, dan bukan pula sesosok malaikat bersayap.

Ibu adalah ibu.
Seorang wanita biasa, yang selalu tampak luar biasa.
Seorang wanita biasa, yang dapat merubah banyak hal menjadi tidak biasa.
Seorang wanita biasa, yang dapat menjadi apapun,
Apapun yang kita butuhkan.
Layaknya pohon tempat bersandar.
Layaknya sahabat tempat mengadu.
Dan layaknya rumah tempat berlindung.

Namun ibu bukanlah benda-benda itu.
Ibu jauh... jauh lebih berharga dari seluruh benda-benda itu.
Ibu adalah ibu, dan akan selalu menjadi ibu.

Wanita terhebat sepanjang masa, yang pernah tercipta di atas dunia.


0 komentar:

Posting Komentar